Jumat, 23 November 2012

IGE MWOYA??? (Part 1 of 2)

Annyeong.. Ini FF pertama yang dipost disini. Aku harap kalian suka dan bahasa korea yang kalian tidak mengerti bisa lihat artinya dibawah dan..

ENJOY READING.... ^.^

"Yak!! Hyung1)!!  Mwoya ige2)? Mengapa kau harus pergi terlalu cepat?"

 "Hya.. Aku juga tak ingin. Tetapi negara sudah memanggilku. Aku harus memenuhi panggilan mulia ini."
"Tapi kenapa harus aku yang menggantikanmu menjadi Leader? Kenapa tidak Heechul Hyung?"
"Cuma kau yang bisa aku andalkan. Kau lebih memahami semua member daripada aku, Yesung-ah. Jebal
3)!!" "Tapi Hyung.."

"Jebal Yesung-ah.."

Itu merupakan sepotong pembicaraanku dengan Teuki Hyung. Entah kenapa dia harus pergi wamil lebih cepat dari yang dia rencanakan sebelumnya. Terlalu cepat menurutku.
Dan sudah 2 hari aku tidak mau berbicara kepada Teuki Hyung. Aku belum siap untuk menjadi Leader. Tetapi karena dia dan Wookie terus berusaha membujukku. Akhirnya aku menerima tawaran itu.

Sekarang adalah hari kepergian Teuki Hyung menuju camp militer. Sesampainya disana aku melihat sudah ada ELF yang menunggu kami. Teuki Hyung segera berjalan ke arah mereka dan aku melihat ELF memberikan sebuah kotak kecil kepada Teuki Hyung, entahlah aku tak mau tau apa yang ELF berikan padanya.
Setelah mengucapkan salam perpisahan kepada ELF, Teuki Hyung pun berjalan kearah kami dan mengucapkan salam perpisahan juga kepada kami semua. Teuki Hyung memeluk kami satu persatu, dimulai dari Heechul Hyung, aku, Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Kibum, Wookie dan berakhir pada Kyuhyun.
Eunhyuk, Donghae dan Wookie tak henti-hentinya menetaskan air mata. Begitu juga dengan Teuki Hyung, wajahnya tampak sangat kacau karena tangisannya.
Donghae terlihat sangat sedih karena dia sangat dekat dengan Teuki Hyung. Saat Teuki Hyung memeluknya lagi, dia bahkan tak mau melepaskan pelukan itu. Aku dan Heechul Hyung pun turun tangan untuk melepaskannya. Dan akhirnya Teuki Hyung pun masuk ke camp militer dan kami semua segera kembali ke dorm4).

Sesampainya di dorm, kami berkumpul di ruang tamu. Entah kenapa suasana disini terasa sangat canggung, tidak biasanya Shindong hanya diam, tak memberikan lawakan yang bisa membuat kami tertawa. Begitu juga dengan Kyuhyun yang biasa membuat kami kesal setengah mati karena ke-evilannya sekarang hanya termenung di pojok ruangan. Begitu beratkah melepas Teuki Hyung? Teuki Hyung hanya pergi sementara, mengapa mereka terlihat terlalu sedih. Ini berbeda ketika Heechul Hyung dan Kangin pergi wamil, semua berjalan seperti biasanya.

Oh ya!! Hari ini kami ada jadwal latihan pukul 16.00 KST. Aku segera memberitahu member yang lain.

"Chingudeul5), jangan lupa kita ada jadwal latihan hari ini pukul 16.00 ya.. Jangan terlambat berkumpul." Teriakku sambil berusaha terdengar ceria. Mereka sibuk berbicara satu sama lain.

"Chingudeul, kalian mendengarkanku kan?" tanyaku. Bukan jawaban yang aku dapat tetapi aku hanya mendapat tatapan sinis dari Heechul Hyung, Kangin, Eunhyuk, dan Kyuhyun. Mereka pun segera meninggalkanku dan memasuki kamar masing-masing.

Ada apa dengan mereka? Kenapa mereka mengacuhkanku? Apa aku ada salah kepada mereka? Bukankah saat kami mengantar Teuki Hyung, kami masih bercanda bersama? Kenapa mereka berubah drastis seperti ini? apa mereka tak mau menerimaku sebagai Leader? atau mungkin mereka sedang bersedih karena kepergian Teuki Hyung. Lebih baik aku biarkan saja mereka menenangkan pikirannya dulu.

Aku pun segera masuk ke kamar dan mendapati Wookie sedang bermain dengan Kkoming (anjing milik Yesung), aku pun ikut bergabung. Dari luar aku mendengar suara tawa dari member lain, bukankah tadi mereka masih bersedih? Entahlah, sepertinya aku tak mengerti jalan pikiran mereka.

"Oh Hyung. Kau kenapa? Kenapa wajahmu kusam sekali?" tanya Wookie begitu menyadari kehadiranku.
Aku diam saja. Wookie menatapku agak lama kemudian berjalan keluar kamar. Mwo6)? Ada apa dengannya? Tak biasanya dia begini padaku, jika melihat perubahan ekspresiku dia akan terus menanyaiku hingga aku mau bercerita padanya.

"Mwoya ige? Apa yang terjadi pada mereka?" gumamku dalam hati. Aku berjalan mendekati Kkoming. Aku membawanya ke pelukanku da duduk di atas tempat tidur.

"Kkoming-ah. Apa yang terjadi pada mereka? Apa begitu sulit menerimaku sebagai leader sementara? Kenapa mereka mengacuhkanku? Apa semua ini memang seperti yang kupikirkan atau hanya perasaanku yang terlalu berlebihan saja?" celotehku sembari mengusap lembut bulu Kkoming.

Aku merebahkan tubuh diatas tempat tidur. Pikiranku berkecamuk. Setelah beberapa menit berbaring akhirnya aku tertidur. Hidungku geli, aku mendapat perasaan akan bersin. Aish! Apa yang memasuki hidungku? Aku bersin pada saat yang bersamaan dengan terbangun dari tidurku. Ternyata ekor Kkoming menggelitik hidungku.

"Huaa. Anakku sayang. Kau menganggu tidur Appamu7) saja!" ujarku pada Kkoming sembari tersenyum. Dia diam saja. Anak ini(??) setiap kali aku bicara dia diam saja, tak pernah merespon! Membuatku kesal dan bosan saja!

"Hya! Aku Hyungmu! Kau harus mematuhi ucapanku!" teriak seseorang yang suaranya terdengar seperti suara Heechul Hyung.

"Tapi Hyung. Aku tak bisa." Nah, itu pasti Wookie. Ada apa diluar?

"Hyung setuju sajalah." Itu Donghae. Apa yang mereka bicarakan? Hening sesaat.

"Kuretseo8). Aku setuju." Ucap Heechul Hyung. Apa yang dia setujui?

Aku melirik jam, sekarang pukul 15.15, mendekati waktu latihan. Aku keluar kamar dengan segera.

"Baiklah. Kau yang su.." ucapan Heechul Hyung tergantung di awang-awang begitu melihatku. Para member yang lain mengikuti arah pandangan Heechul Hyung, mereka menatap sesaat lalu buang muka kecuali Wookie. Dia tersenyum lebar padaku, memamerkan giginya yang putih dan rapi itu.

Para member yang tadinya sedang membentuk lingkaran sekarang berjalan menjauh dari satu sama lain. Mereka melakukan aktifitas mereka masing-masing. Kyuhyun mengambil PSPnya dan berfokus pada yeojachingunya9) itu. Eunhyuk, Heechul Hyung, Kangin dan Shindong duduk didepan TV. Sungmin berjalan menuju dapur. Donghae, Siwon dan Kibum sibuk membaca yang sepertinya sebuah script mengingat mereka bertiga sedang dalam masa syuting drama.
Tak satupun yang menghiraukan kehadiranku. Coupleku, Wookie juga tidak terlalu menghiraukanku. Dia hanya tersenyum tadi, dan sekarang dia sibuk dengan laptopnya. Entah kenapa aku merasakan hawa ketidaksukaan disini. Tiba-tiba aku merasa canggung dengan para member lain.Aku berjalan mendekati Donghae, karena posisi dialah yang paling dekat denganku.

"Apa kau sibuk?" tanyaku sambil berusaha bersikap ceria.

"Hmm.." gumamnya jutek. Ige mwoya?

"Sekarang kita ada jadwal latihan." Ujarku berpura-pura tak pernah mendengar nada bicaranya tadi.

"Hmm..." ulangnya dengan nada yang sama. Hufft.

"Chingudeul. Sekarang waktunya latihan!!" sorakku semangat. Tak ada yang mendengarkan sepertinya.

"Chingudeul.. Ayo kita latihan!" ajakku berusaha tetap semangat.

"KYAAA..!!!" teriak Kyuhyun sembari memukul kepalanya dengan bantal sofa. Sepertinya ia tak mendengarkanku sama sekali. Ia terlalu fokus dengan yeojachingunya.

"Huahahaha.." Heechul Hyung, Kangin, Shindong dan Eunhyuk tertawa keras karena siaran TV yang mereka tonton.
Siwon, Donghae dan Kibum, mulut mereka komat kamit menghafal skenario. Sungmin, entah apa yang dia lakukan di dapur. Aku tak tau. Hanya Wookie yang menoleh padaku.

"Kajja10)." Balasnya seraya tersenyum imut. Aku membalas senyumannya, hatiku sedikit menghangat melihat senyumannya.

"Kajja.. Chingudeul, kita harus latihan untuk performance besok!" ulangku lebih semangat. Mereka memandangku sekali kemudian sekonyong-konyong berpaling. Ternyata beginilah perasaan Teuki Hyung saat kami mempermainkannya seperti ini. Aku merasakannya sekarang.

"Hya!! Ayo kita latihan!!" ujarku lebih keras.

"Kyaa..!! Aish, berisik! Aku tak bisa fokus pada game ku!" gerutu Kyuhyun tanpa mengalihkan mata dari PSP nya.

"Yak! Yak! Jangan membukanya disana! Kau seorang yeoja11)!" sorak Shindong begitu melihat pemeran utama wanita dalam drama yang sedang ditayangkan, ingin mengganti bajunya didalam taksi.

"Aish! Jinjja! Kenapa susah sekali menghafal baris ini!!" keluh Donghae sembari memukulkan script nya ke meja.

"Sabar Donghae-ah!" Siwon menenangkan Donghae.

"Kau harus konsentrasi Hyung!" tambah Kibum.

"Bagaimana aku bisa konsentrasi, nyamuk terus berdengung ditelingaku. Berisik saja!" tukas Donghae kesal. Nyamuk? Sejak kapan disini ada nyamuk? Apa nyamuk hanya kiasan saja? Lalu apa itu maksudnya aku?
Aku mulai merasa marah sekarang. Bagaimana mereka bisa tak menghiraukanku sama sekali? Meskipun mereka tak menyukaiku sebagai leader, setidaknya mereka harus menghargaiku! Teuki Hyung ntelah menunjukku sebagai penggantinya.

"YAK!! Apa kalian mendengarkanku? Ayo latihan sekarang!!!" teriakku emosi.

Heechul Hyung membanting remote tv yang sedang ia pegang kedinding hingga isinya terburai-burai. Kangin menendang meja dihadapannya. Mereka semua bukannya takut melainkan menatapku sengit. Terlebih Heechul Hyung, Kangin, Kyuhyun, Donghae dan Shindong.

"MWO??" ucapku keras.

"Aish! Jinjja!!" umpat Heechul Hyung sebelum menendang meja yang tadi ditendang Kangin. Emosiku mulai meningkat. Badanku bergetar menahan emosi.

"Ah. Ini ada apa? Jangan seperti ini!" ujar Siwon menengahi jarakku dan Heechul Hyung yang sudah sangat dekat, peluang saling melempar pukulan sangat besar. Heechul Hyung mengangkat tinjunya. Kibum segera menahannya.

"Hyung! Apa yang kau lakukan? Ini tak harus berakhir seperti ini!" tegas Kibum.

"Mwo? Kau pikir dia siapa? Seenaknya dia membentak kita! Oke. Kalian mungkin lebih muda daripadanya tapi aku tidak. Aku lebih tua dari dia! Lancang sekali dia berani membentakku!!" tukas Heechul Hyung emosi.

"Mwoya? Aku sudah berbicara baik-baik tapi kalian tak menghiraukanku sama sekali! Aku juga manusia biasa! Kesabaranku terbatas!!" timpalku.

"Kau pikir kau siapa? Seenaknya memerintah kami!" bentak Kangin.

"Chaega12)?" tanyaku.

"Aku leader baru kalian!" tegasku.

"Huah! Leader? Kata siapa?" ledek Shindong.

"Teuki Hyung yang telah memilihku!" jawabku tak mau kalah.

"Yak! Yak! Yak! Kau pikir siapa yang akan kau pimpin? Kami? Tapi kenapa kau mengikuti keputusan Teuki Hyung? Kami tak menyetujui kau sebagai leader kami!" tekan Heechul Hyung.

"Tapi perusahaan sudah menyetujui!" sela Wookie polos.

"Yak! Apa kau setuju orang aneh ini menjadi leader kita?!" timpal Kangin.

"Yesung Hyung bukan orang aneh! Aku setuju." Jawab Wookie.

"Jinjja! Bayi satu ini! kau mau Super Junior bubar? Super Junior itu butuh leader yang baik bukan leader aneh dan memalukan seperti dia!" tekan Shindong berfokus padaku. Emosiku makin menaik, kalau saja Wookie tak sedang memegangi tanganku, sudah kupukul wajah babi merah muda ini.

"Annio13). Tentu saja aku tak mau Super Junior bubar. Jika kita kompak siapapun yang menjadi leader bukan masalah. Super Junior tak akan pernah bubar." Kemampuan dia berdebat sudah meningkat rupanya. Biasanya jika terus didebati dia akan diam saja dan lama kelamaan menangis.

"Kenapa kau setuju dia jadi leader? Apa karena dia couple mu?" tanya Kyuhyun keras.

"Ah, aku tau. Pasti karena selama ini kita sering memerintah bayi ini. Dan dia mulai kesal, sekarang dia bisa balas dendam. Dengan Hyung terdekat dengannya yang menjadi leader dia bisa membalas dendam lewat Hyungnya." Cetus Shindong konyol.

"An.." ucapan Wookie terhenti.

"Ya. Kau benar. Pasti karena itu. Bayi kecil ini licik juga rupanya." Sela Heechul.

"Aku tak menyangka pikiranmu selicik itu." Lanjut Kangin.

"Ternyata pilihanku salah menjadikanmu dongsaeng14) kesayanganku. KAU LICIK!" tambah Donghae.

"Apa benar begitu?" seletuk Sungmin yang baru bergabung.

"An.." ucapan Wookie disela lagi kali ini oleh Kyuhyun.

"Pasti seperti itu Hyung. Jika kau bertanya padanya tentu saja dia tak akan mengaku, aku bisa membaca kebenaran itu dimatanya. Jangan bertanya padanya. Maling tak akan ada yang mengaku maling." Rasanya aku sangat ingin sekali memukul mereka satu persatu, kalau tak menyukaiku lampiaskan padaku saja tak usah memojokkan orang lain.

"Aku kecewa padamu." Ulang Donghae.

"Aku juga tak menyangka kau seperti ini." tambah Sungmin.

"An..ni..o... aku tak.. seperti itu Hyung.. Aku tak per..nah berpiki..ran seper..ti itu.." suara Wookie hilang timbul dan serak, ia menangis.

"Alah! Banyak omong kau!" tukas Shindong.

"Ayo semuanya masuk kamar. Tinggalkan pasangan licik ini berdua." Perintah Heechul Hyung. Donghae, Shindong, Kangin, Kyuhyun dan Sungmin berjalan ke kamar mereka. Kibum, Siwon, Eunhyuk dan Heechul Hyung masih diluar.

"Kalian juga! Masuk!" perintah Heechul Hyung sekali lagi. Eunhyuk menyusul Donghae ke kamar mereka. Kibum dan Siwon masih diluar.

"Yak! Masuk!" ulang Heechul Hyung.

"Keurojjima15)." Ujar Siwon sembari mengelus puncak kepala Wookie lembut. Kemudian berjalan menuju kamarnya. Kibum mengikuti Siwon. Sekarang tinggal aku, Wookie dan Heechul Hyung. Heechul Hyung menatapku sengit kemudian beralih pada Wookie yang masih menangis sembari menundukkan kepala.

"NAPEUN SARAMI16)!!" ucapnya sebelum meninggalkan kami.

Aku merasa sangat bodoh saat ini, aku hanya diam tak bersuara ketika dongsaengku dituduh yang bukan-bukan karena membelaku tapi aku tak membelanya. Aku hanya diam menonton member lain memojokkannya.
Wookie berjalan menuju kamar, aku mengikutinya.

"Mianhae17). Karena ku kau.." aku tak melanjutkan ucapanku, kerongkonganku tercekat. Kenapa semua jadi kacau seperti ini? Wookie tersenyum lemah disela-sela air matanya.

"Kau percayakan aku tak seperti itu?" tanyanya pelan. Aku menatapnya sesaat, kemudian memeluknya. Biasanya memang selalu seperti ini, ketika Wookie menangis dihadapanku, aku akan memandangnya cukup lama kemudian tanpa dikehendaki menangis bersamanya.

"Kajjima18)." Ucapku sembari menepuk pundaknya lembut.

***

Suasana dorm masih seperti tadi malam. Aku keluar kamar dan duduk di sofa.

"Hyung, ayo sarapan. Aku sudah membuatkan sandwich untuk kalian." Ujar Wookie ceria. Tak ada yang menghiraukan.

"Hyuuuung... Apa kalian masih marah padaku?" tanya Wookie lembut. Aish! Kenapa suasana jadi seperti ini?

"Hya.. kau menyuruh kami memakan sandwich buatanmu itu." Sorak Donghae sambil menyeringai.

"Selama 10 tahun kami memakan makanan sampah ini dengan terpaksa tapi tidak untuk hari ini dan seterusnya lagi." Sambung Kyuhyun.

"Waeyo19)?" Wookie memasang tampang sedih.

"Sungmin-ah apa kau sudah memesan sarapan pagi kita?" tanya Heechul.

"Ne.. Mungkin sebentar lagi akan datang." Jawab Sungmin. Ini keterlaluan. Mereka semua terlalu berlebihan. Kenapa harus Wookie yang mereka pojokkan? Wookie tak punya salah apapun kepada mereka. Aku tak bisa membiarkan Wookie ditindas seperti ini.

"YAK!! Kalau kalian tak suka dengan makanannya tidak perlu berkomentar yang berlebihan seperti itu! Kalian terlalu kekanak-kanakan terlebih kau Heechul Hyung, kalau kau tak suka bicara padaku atau mungkin sakit.." ucapan ku terhenti karena Wookie langsung menarikku pergi.

"Lepaskan aku Wookie-ah." Perintahku sedikit kesal.

"Mianhae hyung. Lupakan saja ucapan mereka. Lebih baik kita pergi dari sini hyung." Ujar Wookie seraya menarik tanganku menuju kamar kami. Apakah aku ini terlalu egois karena menerima begitu saja keputusan Teuki hyung untuk menjadi leader tanpa merundingkannya dulu dengan member lain?

"Tak usah merasa bersalah seperti itu Hyung! Kau harus semangat! Hwaitiingg20)!!!" Wookie berusaha menyemangatiku.


***

Sudah empat hari ini aku tak pernah berkomunikasi dengan member yang lain kecuali Wookie. Wookie pun sama sepertiku, ia tak dihiraukan oleh member yang lain. Terlebih Heechul Hyung, Kangin, dan Shindong. Mereka selalu mencoba mengintimidasi Wookie, ketika Wookie mencoba berkomunikasi dengan mereka. Aku dibuat pusing, bagaimana situasi ini tercipta dengan mudahnya? Apa yang harus aku lakukan agar member yang lain akur seperti dulu lagi? Teuki Hyung, Eotteokka21)?

Besok malam kami memiliki jadwal Goodbye Stage Sexy, Free and Single. Hingga hari ini kami belum latihan sama sekali. Para member sibuk dengan jadwal masing-masing. Apa yang akan ditampilkan besok? Belum lagi aku tak bisa berkomunikasi dengan mereka, bagaimana caranya mengajak mereka latihan? Aku benar-benar pusing. Aku termenung di depan meja kasir H&G. Pikiranku berkecamuk.

"Jong Woon-ssi!!" suara seseorang membuyarkan lamunanku. Aku menoleh pada yeoja yang berbicara setengah berteriak tadi. Aku terkejut melihat deretan panjang para pelanggan. Ommo! Apa yang aku lakukan sedari tadi? Sudah berapa lama aku melamun hingga antrian sepanjang ini?

"Jong Woon-ah! Kenapa kau melamun? Layani pelanggan dengan benar!" seru Eomma dari sudut belakang cafe.

"Ne. Mianhaeyo." Tuturku linglung.

Satu persatu dari pengunjung beranjak pergi, matahari pun mulai berjalan menuju peristirahatannya. Langit mulai menggelap. Eomma dan beberapa pelayan mulai bersih-bersih. Aku tetap tak bisa fokus pada H&G. Pikiranku lari dari singgasananya, ia tak sedang menetap di H&G bersama ragaku, sekarang ia sedang mencari para member Super Junior yang lain. Kira-kira dimana mereka? Akan seperti apa penampilan kami besok? Aku memang benar-benar tak fokus, bahkan aku tak menyadari kehadiran Eomma didepanku.

"Jong Woon-ah. Ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat sangat lemas dan juga kau tak bisa fokus sedari tadi?" kalau saja Eomma tak berbicara mungkin aku tak akan tau ada Eomma didepanku.

"A..annio. Nan Gwaenchana22) Eomma." Jawabku mencoba terdengar santai.

"Aku hanya lelah saja. Aku sangat mengantuk." Tambahku berbohong. Eomma menatapku lama dan tajam. Raut mukanya mengatakan ia tak percaya dengan kata-kataku.

"Jeongmal23). Tidak ada apa-apa kok Eomma." Lanjutku mencoba meyakinkan Eomma.

"Eomma! Mwoya!!" teriakku dalam hati. Eomma menatapku sekilas, mengedikkan bahu dan berjalan menjauh dariku. Jadi apa yang tadi itu bukan pengertian dari tidak percaya? Eomma melanjutkan aktifitasnya dengan tenang. Aish! Dia tak bertanya lagi? Apa dia tak peduli padaku? Eomma!!

Aku tak melakukan banyak hal hari ini, hanya menghadiri acara radioku dan stay di H&G. Tapi tubuhku terasa sangat letih. Aku benar-benar mengantuk sekarang. Aku tak ingin kembali ke dorm. Hidup disana mengerikan. Rasanya seperti di neraka. Mendengar sindiran dari para member setiap hari, tak dihiraukan, itu benar-benar seperti mimpi buruk. Namun bagian diriku yang lain ingin cepat-cepat kembali ke dorm.

Setelah selesai berkemas dan mengunci H&G. Aku kembali ke dorm. Begitu aku mencapai jarak 1 meter dari pintu dorm, aku mengangkap suara, namun ucapannya tak jelas. Aku sampai di depan dorm, telingaku menangkap dengan jelas sekarang.

"...kan Wookie! Kau harus bisa!" ucap Heechul Hyung dengan agak keras. Mwoya? Bukankah dia tak menjawab secara langsung apapun ucapan Wookie akhir-akhir ini? apa mereka sudah berbaikan?

Tanganku spontan cepat menekan kata kunci pintu. Terdengar bunyi klik pelan, aku menarik gagang pintu. Para member seperti terkejut dengan kedatanganku. Mereka berpindah posisi. Seperti biasa ketika aku datang mereka akan sibuk dengan urusan masing-masing. Ketika aku pergi sepertinya mereka bersenang-senang bersama.

"Hyung! Kau sudah pulang?" seru Wookie sembari mendekatiku. Tak satupun member menoleh padaku.

"Ne24)." Balasku singkat.

"Apa yang terjadi? Aku mendengar namamu disebut-sebut tadi?" tanyaku pada Wookie. Air muka Wookie menegang, ia memandangi member yang lain. Heechul Hyung, Kangin, Shindong dan Donghae membalas menatap Wookie. Mereka juga memiliki semacam ekspresi tegang.

"A..aah Annio. Kau salah dengar barangkali." Ini terdengar seperti ia sedang berkilah.

Ku akui hidungku tak sempurna tapi bukan berarti telingaku juga tak sempurna. Aku masih bisa mendengar dengan baik, sangat jelas Heechul Hyung menyebut ‘Wookie’. Apa ada Wookie yang lain disini? Aku mengedikkan bahu dan berjalan menuju kamar. Wookie mengikutiku.

Meskipun aku berusaha tak memikirkan masalah itu, tapi tetap saja seperti ada yang aneh. Aku menatap Wookie tajam, dia sedang mengelus kepala Kkoming. Aku rasa dia merasakan tatapanku karena sekonyong-konyong dia menengadahkan kepala.

"Mwoya? Ada apa?" tanyanya lembut.

"Apa kau sudah berbaikan dengan member yang lain?" balasku balik bertanya.

"ah. Annie. Hampir." Jawabnya canggung.

"Tapi aku mendengar Heechul Hyung menyebut nama mu tadi." Timpalku tak mau menyerah.

"Kau salah barangkali Hyung." Sanggah Wookie tanpa menatap mataku.

"Annie. Aku tak salah dengar. Aku mendengar Heechul Hyung berkata ‘...kan Wookie! Kau harus bisa!’ harus bisa apa?" aku bersikeras melawan ucapannya. Air mukanya seperti seseorang yang gugup dan ketakutan.

"Ehm. Itu.. anu... ehm.. bisa... Hmm....." Wookie diam untuk beberapa saat.

"Harus bisa..a..." berhenti lagi, aku menunggu dengan sabar.

"Bisa Ehm.. menentangmu." Jawabnya. Aku menatap sedih.

"Annie. Bukan itu maksudku." Ujarnya sedih.

"Bukan itu maksudku. Maksudku..." aku tak mendengar lagi. Aku segera menjatuhkan diriku di atas tempat tidur. Sepertinya mereka semua benar-benar tak menyukaiku sekarang. Aku juga menangkap maksud ucapan Wookie, dia sebenarnya akan berbaikan dengan yang lain apabila meninggalkanku. Mataku memanas.

"Hyung. Bukan itu maksudku. Mereka hanya.."

"Hanya menyuruhmu untuk menjauhiku kan?" aku memotong perkataan Wookie.

"A..a..Anio Hyung. Mereka tak bicara seperti itu kepadaku." Balas Wookie gelagapan mendengar tanggapan dariku.

"Sudahlah. Wajahmu tak bisa berbohong kepadaku."

"A..a..annio Hyung." Kilahnya lagi.

"Mianhae Wookie-ah. Gara-gara aku kau juga terjebak dalam masalah ini. Jeongmal mianhae." Ujarku penuh penyesalan.

"Hyung.. kau tak salah sama sekali. Kau yang dipercayai Teuki Hyung untuk menggantikannya menjadi leader. Hanya saja mereka tidak bisa menerima itu semua Hyung. Kau hanya perlu bersabar dan terus meyakinkan mereka jika kau itu pantas untuk menggantikan Teuki Hyung."

Entah kenapa mata Wookie mulai digenangi air mata. Melihat itu, aku segera merangkulnya dan air matanya tumpah seketika. Aku tidak tahan jika coupleku ini menangis karena masalahku. Biarlah aku yang menanggung semuanya sendirian. Hatiku sakit melihat Wookie dipojokkan terus seperti itu.



To be continued..

 
 
  1. Hyung = Abang(cowo ke cowo)
  2. Mwoya Ige? = Apa-apaan ini?
  3. Jebal = Please
  4. Dorm = asrama
  5. Chingudeul = teman-teman
  6. Mwo/Mwoya? = Apa?
  7. Appa = ayah
  8. Kuretseo = benar
  9. Yeojachingu = pacar
  10. Kajja = ayo
  11. Yeoja = perempuan
  12. Chaega = saya
  13. Annio/Annie = tidak
  14. Dongsaeng = adik
  15. Keurojjima = berhentilah menangis
  16. Napeun Sarami = sialan
  17. Mianhae/Mianhaeyo = maaf
  18. Kajjima = jangan pergi
  19. Waeyo? = kenapa?
  20. Hwaiting = semangat
  21. Eotteokka/eotteohke? = Bagaimana ini?
  22. Nan Gwaenchana = saya baik-baik saja
  23. Jeongmal/jinjja = benarkah
  24. Ne = ya/ oke

21 komentar:

  1. hahaaa, keren, lengkap dngan kmus x.. :D

    BalasHapus
  2. JJANG!! DAEBAK!!
    CARRY ON!!

    Capek stek.. :D

    BalasHapus
  3. panjang bangeeettt :D

    BalasHapus
  4. waaww... FF nad ? good good.. mungkin bisa di potong ini nad? panjang bana,, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap.. iko se stangah dri crito asli nx nil..
      klau dpotong lo ndg nmpak knflik nx doo.. :D

      Hapus
    2. o,, gitu nad.. yo lah ndak baa do ddaebak ddaebak!!^^

      Hapus
  5. panjang'o lai,,nad...
    korea lo lai... -.-

    BalasHapus
  6. cantik nad..
    ada kamus ny lagi :D
    sekali kali uyun dunk..

    BalasHapus
  7. wiiii, panjang nyo lai nad :D Wkwkwk ..

    BalasHapus
  8. buat pncita k-pop, ciuz mntaap^^

    BalasHapus
  9. Naad...???
    Cerpen spnjang ntu....???
    Bgus kmu bkin novel aja sekalian,OK!
    Nice Post..!!!

    BalasHapus
  10. kpop ? ndak terlalu ngarati siska nad. apolai caritonyo panjang bana. agiah ringkasannyo nad :D

    BalasHapus
  11. naad, kepanjangaan nih,
    tapi ditunngu yaa lanjutannya
    nice story

    BalasHapus
  12. nad...pnjang bgt sih...cpek tw bcany...
    cerpenny bgus kok...

    BalasHapus
  13. panjang banget FF nya..
    tapi aku suka

    BalasHapus